Mari kita flashback ke belakang. Waktu ketika Tim Terios 7 Wonders baru saja menginjak Taman Nasional Baluran, sebelum melakukan petualangan safari malam.
Sebelum makan malam disajikan, Pak Endi mengumpulkan seluruh peserta di halaman depan Wisma Rusa, Bekol (-7.83857,114.439269). Bukan untuk salam “rantai kapal,” tapi pembagian kamar. Seperti biasa, begitu nama saya disebut, Pak Endi selalu menggunakan aksen khas Mbah Triman, pelawak srimulat kawakan, “Mbhaaam… bhaaanggg,” sambil mangap-mangap.
Tak mau kalah, mangap-mangap pula saya menjawab panggilannya, “Shaaaa…. yhaaa… Phaaak,” sambil tertawa, karena geli sendiri.
“Kamu sama Giri di kamar 10.”
“Siap Pak!”