Tag Archive: Africa van Java


Bukan Muhrim!

Bukan Muhrim!

Mari kita flashback ke belakang. Waktu ketika Tim Terios 7 Wonders baru saja menginjak Taman Nasional Baluran, sebelum melakukan petualangan safari malam.

Sebelum makan malam disajikan, Pak Endi mengumpulkan seluruh peserta di halaman depan Wisma Rusa, Bekol (-7.83857,114.439269). Bukan untuk salam “rantai kapal,” tapi pembagian kamar. Seperti biasa, begitu nama saya disebut, Pak Endi selalu menggunakan aksen khas Mbah Triman, pelawak srimulat kawakan, “Mbhaaam… bhaaanggg,” sambil mangap-mangap.

Tak mau kalah, mangap-mangap pula saya menjawab panggilannya, “Shaaaa…. yhaaa… Phaaak,” sambil tertawa, karena geli sendiri.

“Kamu sama Giri di kamar 10.”

“Siap Pak!”

Continue reading

Safari Malam Taman Nasional Baluran

Safari Malam Taman Nasional Baluran

Butuh perjalanan sejauh 10 jam dari Desa Ranu Pani, untuk sampai di Taman Nasional Baluran (TN Baluran). Selesai santap malam di Wisma Bekol—tempat kami menginap—Pak Endi mengajukan pertanyaan kepada segenap Tim Terios 7 Wonders, adakah kiranya yang mau melanjutkan lelahnya perjalanan dengan safari malam. Dan, tentu saja, sebagai petualang yang baik, tawaran menarik itu tidak boleh disia-siakan. Mayoritas siap.

Adalah Pak Tasman, seorang petugas TN Baluran—kebetulan mendapat jadwal jaga di Savana Bekol—yang menjadi pemandu Safari Malam Baluran kami. Perawakannya kurus dengan tubuh yang tidak tinggi, juga tidak pendek. Pria paruh baya ini berkulit sawo matang dan asli Madiun.

“Macan Tutul dan Macan Kumbang biasanya menampakkan diri pada sore hari,” katanya, membuka percakapan safari malam. Menurutnya, jumlah macan di taman nasional ini masih banyak. Mereka biasa menampakkan diri di arah jalan keluar menuju Bantengan dan sekitar portal masuk kawasan taman nasional. “Di Baluran jumlah mereka masih banyak,” imbuhnya.

Continue reading