Category: Kumpulan Tips


Tips Summit Attack Gunung Semeru

Tips Summit Attack (Muncak) Gunung Semeru

Tips Summit Attack (Muncak) Gunung Semeru

Di antara beberapa gunung yang pernah saya daki, tak bisa dipungkiri, perjalanan muncak Semeru adalah yang paling berat. Selain ia memang yang tertinggi di Pulau Jawa, jalurnya yang berpasir-kerikil gembur itu luar biasa menguras sumber daya; baik jiwa maupun raga. Itu pun masih diperparah dengan persiapan saya yang benar-benar kurang, bahkan bisa dibilang tanpa persiapan sama sekali—selengkapnya bisa dibaca di sini.

Nah! Untuk menghindari pengalaman serupa terjadi pada kalian—atau minimal mengurangi dampaknya—saya akan membagikan beberapa tips summit attack, khusus untuk gunung berapi aktif ini. So, check this out!

Continue reading

Gunung Batu Jonggol

Gunung Batu Jonggol

Gunung Batu Jonggol mulai booming sejak awal tahun 2015 yang lalu. Popularitas, sebagaimana lokasi-lokasi wisata baru lain, diperolehnya via dunia maya lewat tangan-tangan gatal pecinta media sosial. Tapi tahukah kalian, kalau penyematan kata ‘Jonggol’ di akhir nama Gunung Batu sekarang adalah sebuah kesalahan?

Jika kita telusuri ke belakang, sebelum Mei 1999, penyandangan kata ‘Jonggol’ pada Gunung Batu adalah tepat. Karena pada saat itu Kecamatan Jonggol belum mengalami pemekaran.

Pada masa pemerintahan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1999, Kecamatan Jonggol dimekarkan menjadi dua kecamatan, yaitu; Kecamatan Jonggol dan Kecamatan Sukamakmur.

Continue reading

Hindari Jadi Korban Berikutnya Dengan Prinsip Reach, Throw, Row, dan Go

Berkebalikan dengan teknik Uitemate yang dibahas pada artikel sebelumnya. Kali ini kita akan bicara tentang cara-cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan seseorang yang hampir tenggelam atau sedang terjebak di perairan dalam. Jadi, kalau teknik sebelumnya berada pada sudut pandang korban, maka prinsip kali ini mengambil sudut pandang diri kita sebagai saksi mata atau orang yang menyaksikan secara langsung saat suatu kecelakaan air terjadi.

Mengajarkan cara mengambang (Teknik Uitemate) kepada orang yang tengah menjadi korban, jelas tidak mungkin. Mereka kan sedang mati-matian berusaha mempertahankan nyawanya. Sesingkat-singkatnya tutorial yang kita sampaikan, bisa-bisa, selesai belajar, yang jadi korban malah ‘ngambang’ betulan. Dengan kata lain, cara menolong seperti ini adalah tidak tepat.

Continue reading

Cara Efektif Bertahan Hidup di Air Menggunakan Teknik Uitemate

Cara Efektif Bertahan Hidup di Air Menggunakan Teknik Uitemate

Untuk para pecinta wisata air. Ini bukanlah sesuatu yang kita harapkan, bahkan boleh jadi, tak pernah terpikirkan: Worst case scenario. Bertahan hidup (survival) di perairan dalam dengan rentang waktu yang relatif panjang. Tanpa pelampung, kapal tiba-tiba karam membentur karang di tengah lautan macam Titanic. Atau, kapal tiba-tiba tenggelam karena terlalu banyak muatan atau dihempas gelombang macam Van der Wijck. Penumpangnya, tak sengaja jatuh ke laut, sungai, atau danau, saat kapal sedang melaju. Dan tak seorang pun mengira bakal mengalami kejadian itu.

Contoh kasus kecelakaan di atas tentu terasa menyeramkan. Suka atau tidak, kejadian-kejadian ini mungkin saja terjadi pada diri kita tanpa bisa dihindari. Soal kapal kelebihan muatan dan tenggalam, misalnya. Di Indonesia relatif banyak contohnya. Namun demikian, saya tidak akan membahas tentang bagaimana sebuah kecelakaan serupa ini bisa terjadi. Di sini kita hanya akan bicara tentang bagaimana cara memperkecil jumlah korban dengan teknik bertahan hidup di air yang berasal dari negara Jepang; Uitemate.

Continue reading

Tips Mendaki Gunung Untuk Pemula

Tips Mendaki Gunung Untuk Pemula

Tips Mendaki Gunung Untuk Pemula

Pemula/newbie/nubie merupakan status paling dasar dalam setiap pekerjaan apa pun. Karena umumnya tidak berpengalaman, sah-sah saja bila mereka kemudian bingung harus memulai dari mana dan melakukan apa. Dalam dunia petualangan pun sama. Hal ini pernah saya alami belasan tahun lalu. Karena bingung harus mempersiapkan apa, membawa apa, bagaimana caranya, dan sebagainya, akhirnya semua yang saya kerjakan, ya seadanya. Tapi tenang. Hal ini tak perlu terulang pada diri kalian, karena saya akan membagikan beberapa pengalaman dan tips mendaki gunung untuk pemula seperti kita-kita—secara mendetil.

Nah, hal-hal seperti apa sajakah yang perlu dipersiapkan sebelum kalian memulai petualangan? Baca terus artikel ini sampai tuntas. Jangan disisakan. Karena senang menyia-nyiakan itu sifatnya setan. Gak mau kan, jadi setan?

Continue reading

Tips Menghadapi Road Trip Panjang

Tips Menghadapi Road Trip Panjang

Sebagian besar kita, banyak yang sering bepergian (traveling) menggunakan moda transportasi umum, entah itu bus, pesawat, atau kereta. Tetapi, seberapa banyak yang pernah melakukan perjalanan panjang dengan membawa kendaraan sendiri (road trip) selama berminggu-minggu? Pasti angkanya (jumlahnya) kecil sekali, ya.

Secara sederhana, kita bisa mengartikan istilah road trip—yang pertama kali digunakan pada tahun 1953—dengan; melakukan perjalanan panjang menggunakan kendaraan (yang itu-itu saja). Bisa kendaraan roda dua, roda tiga, roda empat, dan seterusnya. Asal jangan kendaraan roda satu. Kenapa? Karena, kita ini mau jalan-jalan, bukan main sirkus.

Dan, berangkat dari pengalaman road trip panjang yang pernah saya lakukan beberapa waktu lalu, maka tercetuslah ide untuk membuat artikel ini.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas beberapa tips yang bisa dijadikan sebagai informasi tambahan untuk menghadapi segala kendala dan problematika yang umumnya akan dihadapi dalam sebuah perjalanan berkendara yang jaraknya relatif jauh.

Continue reading

Tips Menghemat Biaya Perjalanan Wisata

Tips Menghemat Biaya Perjalanan Wisata

Backpacking trip atau backpackeran atau nge-trip atau traveling atau jalan-jalan atau wisata atau apalah namanya, tentu membutuhkan biaya. Mulai dari yang relatif murah, standar, sampai mahal. Tentu saja perbandingan biaya murah, standar, dan mahal ini relatif terhadap tempat. Artinya, bila kita membandingkan antara biaya wisata di Pulau Jawa dengan wisata di Pulau Papua (dulu bernama Irian Jaya), jelas lebih mahal wisata ke Papua.

Namun demikian, bukan itu maksud saya. Karena kalau kita menggunakan contoh tadi sebagai parameter hemat-borosnya sebuah perjalanan, sehebat apapun manajemen penghematan yang kita lakukan, hasil akhirnya jelas jauh lebih murah wisata di Pulau Jawa ketimbang berwisata ke Papua.

Bagi yang sering bepergian, mungkin pernah—setidaknya sekali-dua—menemui kenyataan kalau teman kalian yang pergi ke satu lokasi wisata yang sama, dalam waktu yang hampir bersamaan, menyatakan bahwa biaya perjalanan mereka ber-rupiah lebih murah ketimbang biaya yang kalian keluarkan. Ya, kan? Kalau sudah begitu, “magical words” favorit yang kita keluarkan saat mendengarnya, akan semisal dengan: “Lah! kok bisa!?”

Continue reading

Tips Memilih Backpack

Tips Memilih Backpack

Tips Memilih Backpack

Memilih backpack untuk traveling itu gampang-gampang susah. Gampang, karena pilihan yang tersedia bisa dikatakan cukup banyak di pasaran. Susah, karena tidak semua pilihan backpack yang tersedia di pasaran, cocok dengan keperluan dan selera kita. Giliran cocok dengan keperluan dan selera kita, biasanya harganya gak kira-kira. Giliran duitnya ada, tipe backpack-nya sudah gak diproduksi lagi. Giliran diproduksi lagi, gak keluar di sini. Mau ajak berkelahi, badan penjaganya gede tinggi. Saya gak berani. #fiuh

Waktu yang saya butuhkan untuk menetapkan pilihan backpack yang sesuai kriteria dan harapan, bisa sampai berbulan-bulan. Membaca beragam referensi di internet jelas saya lakoni. Tujuannya, sebagai bahan pembanding, antara apa yang ada di dalam benak saya dengan pengalaman orang lain—yang sudah tentu berbeda-beda.

Continue reading

Menghadapi dinginnya gunung, ini cara saya...

Menghadapi dinginnya gunung, ini cara saya…

Banyak teman yang bilang, saya ini tipe pendaki belagu. Naik gunung selalu hanya menggunakan pakaian seperlunya, dan tak pernah menggunakan sleeping bag pula ketika waktu istirahat tiba, padahal dinginnya naudzubillah.

Kalau boleh jujur, seharusnya bukan belagu, sih. Lebih tepatnya memang gak punya, masak mau maksa bawa juga.

Kenapa gak pinjam teman?

Continue reading

Tidak jarang kita kecewa dengan hasil foto yang diambil pada saat perjalanan (atau yang biasa disebut dengan travel photography). Sebagian besar hasil foto perjalanan yang kita peroleh sangat biasa sekali, dua kali atau bahkan ada yang sampai berkali-kali, hehe. Langitnya? Oke. Tempatnya? Keren banget!. Kameranya? Juga ga cupu-cupu amat. Terus apa yang kurang ya? Ada yang kurang tuh, kom…po…si…si, ya, benar, komposisi.

Berbicara komposisi, adalah berbicara tentang kreatifitas. Lalu bagaimana dengan aspek-aspek teknis pendukungnya? Apakah itu tidak penting? Pasti penting. Dengan pengetahuan teknis yang lebih tinggi, hasil (baca: foto) yang diperolehpun secara otomatis ikut terdongkrak. Tapi mari kita singkirkan dulu segala aspek teknis tersebut untuk sementara ini :D.

Banyak orang yang mengira bahwa photography itu ya “kamera DSLR”. Maksudnya gimana nih? Maksudnya, setiap pembicaraan tentang sesuatu yang berbau “photography” yang ada dibenak tiap orang itu pasti ngomongin soal DSLR. Terutama mereka yang “hanya” memiliki/menggunakan handphone atau kamera pocket sebagai alat bantu memotret.

“Gimana hasil foto perjalanan lu gak bagus, lah lu kan pake kamera DSLR!”. Begitu kira-kira respon yang selalu didapat oleh setiap orang yang memiliki kamera DSLR dan hampir semua fotonya bagus-bagus. Mindset ini juga pernah hinggap di otak saya sebagai suatu pakem bahwa photography itu adalah semua hal yang berkaitan dengan kamera DSLR. Mindset yang sama ketika saya hanya memiliki kamera pocket pada waktu itu.

Seiring waktu saya punya kamera DSLR sendiri. Dan ditahap-tahap awal saya memiliki kamera DSLR, saya pun kemudian menyadari kesalahan mindset saya sebelumnya. Bahwa pendapat sejenis “kalo lu mau dapet gambar bagus, ya harus pake kamera DSLR dong” adalah SALAH BESAR. Ini terbukti dengan hasil-hasil foto perjalanan yang sangat menyayat hati saya ketika berkali-kali pertama menggunakan kamera DSLR. Bisa dibilang hasil jepretan kamera pocket saya itu malah jauh lebih baik ketimbang hasil jepretan menggunakan kamera DSLR. Amin. *apasi.

Sebuah kamera DSLR hanya akan menghasilkan metadata yang lebih kompleks daripada kamera pocket atau kamera handphone. Tidak peduli apapun jenis kamera yang kita punya, untuk menghasilkan foto yang sedap dipandang mata masih membutuhkan satu hal lagi, yaitu komposisi. Kamera dengan menu pengaturan yang canggih tidak akan berarti apa-apa tanpa keterlibatan komposisi yang baik.

Kamera DSLR boleh saja memiliki jauh lebih banyak pengaturan-pengaturan yang kompleks, tapi tahukah anda bahwa “komposisi” tidak terdapat didalam menu kamera jenis apapun? Gak percaya? Silahkan cek sendiri di kamera masing-masing, hehehe.

Oke, terus, definisi komposisi itu sendiri apa sih? Menurut situs Wikipedia, komposisi adalah kombinasi beberapa elemen visual dari beberapa sumber terpisah sehingga menjadi satu kesatuan gambar/foto yang utuh. Setelah tahu definisinya, sekarang waktunya kita melihat, apa aja sih faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam proses meng-komposisi ini.

Continue reading

Image copyright by their respective

Checklist perlengkapan pendakian

Waktu pendakian semakin mendekat, namun kejadian yang sama tetap saja berulang: Bingung. Pertanyaan semisal, “Apa yang harus gw bawa?,” selalu saja menghantui setiap hendak melakukan sebuah perjalanan pendakian. Checklist/daftar perlengkapan pendakian seperti apa yang harus dibawa pun biasanya tak selalu sama. Kadang berlebihan, tapi seringnya kekurangan. Tak pernah ada standard yang jelas. Saya sering mengalaminya, dan saya yakin, kalian pun demikian adanya.

Namun, kalian tak perlu khawatir lagi, karena pada artikel kali ini akan saya urai benang kusut tersebut. Bila ada yang kurang, silahkan ditambahi sendiri. Namun bila dirasa terlalu berlebihan, silahkan dikurangi. Sesuaikanlah barang-barang yang dibawa, dengan tingkat kebutuhan kalian. Untuk itu, silahkan simak daftar perlengkapan pendakian berikut:

Obat-obatan

  1. Obat-obatan pribadi (wajib!)
  2. P3K +pocket size manual book
  3. Multivitamin
  4. Pain killer
  5. Norit
  6. Minyak kayu putih
  7. Balsem gosok (untuk cidera otot atau terkilir)
  8. Tolak Angin
  9. Madu

Continue reading

Banyak orang yang melakukan perjalanan tanpa persiapan sama sekali, “go show aja deh”, begitu kira-kira komentar mereka pada saat hendak melangsungkan perjalanan. Berikut sedikit tips sebelum melakukan perjalanan.

Istirahat Cukup

istirahat cukup (image copyright by their respective)

istirahat cukup

Kegiatan yang kelihatannya sepele ini sebenarnya berpengaruh cukup besar terhadap sukses tidaknya suatu perjalanan. Kurangnya istirahat dapat memicu gangguan mental dan fisik. Bila salah satunya terganggu, bukan tidak mungkin  perjalanan yang semula menyenangkan berbalik 180 derajat menjadi perjalanan yang membosankan. Tambahkan sedikit dengan terpencilnya lokasi perjalanan anda, maka perjalanan anda menjadi sebuah malapetaka sempurna. Ingat, Setiap kegiatan outdoor hampir dapat dipastikan, selalu menuntut waktu (aktifitas) yang lebih banyak daripada kegiatan harian seperti bekerja dan bersekolah. Dengan kata lain, waktu istirahat anda jauh lebih sedikit lagi dari biasanya. Selain kondisi tubuh menjadi fit dan awareness terjaga, istirahat yang cukup juga dapat membuat perjalanan anda jauh lebih menyenangkan.

Continue reading

Tips Packing Sederhana

Tidak jarang, prosesi packing menjadi satu hal yang paling sering membuat pusing sebelum melakukan perjalanan. “Waduh, gw musti bawa apaan yah? Ini udah, itu udah, apalagi yang kurang yah?”. Begitulah kira-kira yang paling sering saya tanyakan pada diri sendiri menjelang ritual backpacking trip, walaupun sering bepergian, namun sepertinya tetap saja hal ini terus berulang, dan berulang lagi. Lantas, apa saja sih hal yang harus kita perhatikan berkaitan dengan mahluk bernama packing ini? Berikut tips packing sederhana dari saya, semoga membantu membuat perjalanan kita jadi lebih menyenangkan 😀

Sebelum memulai, ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut:

Tujuan perjalanan

kemana tujuan pastinya?

Kemana tujuan pastinya?

Hal ini penting untuk menentukan genre barang-barang bawaan kita. Gak mungkin kan bawa bikini buat trip ke gunung? :p
Continue reading