Disebuah warung didesa Cisurupan, sebelah pos pendakian Gunung Papandayan, setelah lelah tracking dari “Tegal Wangi” lewat Pondok Salada dan hutan mati. Pada suatu malam…
Nganu : “Woi, pada makan apa aja lu?”
Ngono : “Gw bakwan 2, teh manis 1!”
Nganu : “Elu apaan Na?”
Ngona : “Gw bala-bala 1, sama teh manis 1”
Nganu : “Elu mon?”
Simon : Dengan suara lantang … “Gw abal-abal duwak!!!”
Ngona, Nganu, Ngono : Glodakkk!!!
Note :
Bakwan memiliki nickname lain yaitu Bala-bala. Yang dimaksud Simon diatas sebenarnya adalah bala-bala, namun mungkin, karena sudah terlalu lelah tracking, hampir seharian dari Tegal Panjang ke desa Cisurupan, dan dengan maksut “nge-flow” dengan teman-teman lain, akhirnya salah dengar dan salah sebut pula menjadi abal-abal. Jadilah ia bulan-bulanan teman-teman yang lain.