Beberapa kali mengunjungi kota Semarang namun tidak pernah mengunjungi Lawang Sewu membuat saya sangat penasaran dengan tempat ini, untunglah pada kesempatan kali itu, dua orang teman saya bersedia untuk menemani ke Lawang Sewu.
Kami memilih malam hari untuk mengunjunginya, karena menurut informasi seorang teman, Lawang Sewu di malam hari tak kalah menarik untuk dikunjungi dan selalu ramai dengan pengunjung.
Mengunjungi gedung ini di waktu malam malam ternyata cukup menyeramkan. Saya dan seorang teman berkeliling Lawang Sewu dipandu oleh seorang guide, dengan terlebih dahulu membayar tiket masuk 10.000 rupiah per orang tentunya, itupun belum termasuk biaya pemandu, yang katanya seikhlasnya š
Hanya berbekal satu buah senter, sang guide menemani kami berkeliling gedung ini, saya sempat bertanya, mengapa dinamakan Lawang Sewu?, Apakah benar pintunya ada seribu? Ternyata menurut penjelasan guide ini, tempat ini dinamakan dengan Lawang Sewu karena banyaknya daun pintu dan juga daun jendela yang dimiliki gedung ini. āMungkin daun jendela besar-besar itu dihitung juga sebagai pintuā, imbuh guide tersebut.
Bicara tentang Jogja, ada satu tempat yang tidak akan pernah terlewatkan untuk dikunjungi. Tempat ini tadinya tidak begitu terkenal. Masih lekat di ingatan, manakala melewati tempat ini bertahun-tahun lalu, keinginan untuk ke sana sama sekali tidak ada saking sepi dan terlihat menyeramkannya tempat ini. Tapi belakangan dengan maraknya program televisi yang menawarkan alternatif tempat jalan-jalan, tempat ini semakin dikenal dan semakin banyak dikunjungi.
Ullen Sentalu namanya, sebuah museum yang berada di Kaliurang, di kaki Gunung Merapi. Sebetulnya museum ini sudah ada sejak tahun 1994, namun baru diresmikan pada tahun 1997. Museum ini cukup unik karena kepemilikannya yang bersifat pribadi.
Meskipun hal ini berimplikasi pada tiket masuknya yang jadi relatif lebih mahal, tapi itu terbayar dengan keindahan museum yang kita bisa nikmati. Tidak seperti museum pada umumnya yang menempati bangunan cagar budaya,Ā Ullen SentaluĀ dibangun dengan arsitektur yang memadukan unsur Jawa klasik dan Eropa.
Jalan-jalan dan makan-makan sepertinya sudah jadi satu paket. Tidak afdol rasanya kalau pergi ke satu tempat tanpa mencicipi hidangan setempat. Bila teman-teman tahu tentang Ullen Sentalu yang letaknya di Kaliurang, maka kali ini Aku akan membahas makanan khas dari sana.
Sederhana saja sebetulnya makanan khas Kaliurang ini, kombinasi tempe bacem dan jadah, dan karena itu jugalah maka disebut dengan jadah-tempe. Orang Indonesia mana sih yang ga kenal tempe? Rasanya makanan ini bisa ditemukan dengan mudah di Indonesia dalam beraneka ragam olahan.