Peta Tanjung Papuma

Peta Tanjung Papuma

Tanjung Papuma merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Jember, Jawa Timur. Namun tahukah anda bahwa pada tahun 2001 silam. Objek wisata ini pernah mengalami kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah. Melemahnya manajemen akibat perdebatan hak pengelolaan Kawasan Wisata Tanjung Papuma ditengarai menjadi penyebabnya.

Namun, lain dulu lain sekarang. Kini Tanjung Papuma telah berbenah diri. Objek wisata yang memiliki luas 25 hektar dan dikelilingi hamparan pasir putih sepanjang 1,5 kilometer ini telah sepenuhnya berada dalam pengawasan Perum Perhutani Jawa Timur.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tanjung berarti tanah (ujung) atau pegunungan yang menganjur ke laut (ke danau). Sedangkan menurut situs Wikipedia. Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, atau daratan yang dikelilingi oleh laut di ketiga sisinya. Pantai Tanjung Papuma ini terletak sekitar 37 kilometer arah selatan dari Kota Jember. Tepatnya di Kecamatan Ambulu dan Kecamatan Wuluhan. Dan berjarak 235 kilometer dari Kota Surabaya.

Nama Papuma sendiri berasal dari akronim “Papu” yang berarti pasir putih. Dan “Ma” yang berasal dari kata Malikan. Karena Tanjung Papuma ini memiliki dua bagian pantai di kedua sisinya, yaitu Pantai Pasir Putih dan Pantai Malikan.

 

Perjalanan menuju Pantai Tanjung Papuma

Untuk menuju lokasi objek wisata Pantai Tanjung Papuma, wisatawan dari luar Jawa Timur biasanya melalui Kota Surabaya terlebih dahulu. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kota Jember menggunakan angkutan umum. Dikarenakan trayek dari Kota Jember menuju Pantai Tanjung Papuma tidak terjangkau oleh angkutan umum, maka kita harus menggunakan jasa ojek atau menyewa kendaraan sendiri.

Suguhan pemandangan alam yang sangat indah seperti sawah dan perbukitan yang hijau akan kita jumpai disepanjang perjalan hingga mencapai Pantai Tanjung Papuma. Dari Kota Jember ke Pantai Tanjung Papuma ini sendiri memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan.

Perahu nelayan Pantai Tanjung Papuma

Perahu nelayan Pantai Tanjung Papuma

Sebelum mencapai Pantai Tanjung Papuma, kita akan menjumpai sebuah objek wisata bernama Pantai Watu Ulo. Untuk masuk ke objek wisata ini, kita harus merogoh kocek sebesar 5000 rupiah perorang, asuransi sebesar 100 rupiah perorang, dan biaya parkir kendaraan.

Tipe jalan yang berbukit dengan kemiringan yang kadang cukup terjal dibeberapa bagiannya mensyaratkan kita agar berhati-hati selama berkendara menuju lokasi. Dalam perjalanan, tak jarang kita akan menjumpai beberapa monyet hutan yang dengan santainya melenggang seraya menyebrang jalan.

 

Seperti memiliki pantai sendiri

Pantai Tanjung Papuma nan tenang

Pantai Tanjung Papuma nan tenang

Pantai Tanjung Papuma ini begitu indah. Dan yang lebih menyenangkan lagi, pantai ini tidak terlalu ramai pengunjung. Hampir sama dengan perasaan ketika saya tersesat di Pulau Sempu. Entah apa nama pantainya, yang jelas bukan Pantai Segara Anakan yang saya maksud, hehehe.

Bila ombak sedang tenang, kita dapat bermain sepuasnya dibibir pantai. Bahkan bila cukup beruntung, kita bisa ikut berlayar dengan nelayan setempat. Namun, walaupun ombak dipantai ini terlihat tenang, kewaspadaan harus tetap dijaga. Karena pantai ini masih termasuk dalam jajaran pantai selatan yang terkenal memiliki ombak yang cukup ganas. Karenanya pula, larangan berenang dipantai ini diberlakukan oleh pengelola Pantai Tanjung Papuma demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Dari kejauhan tampak beberapa pulau-pulau karang kecil. Diantaranya adalah Pulau Batara Guru, Pulau Kresna, Pulau Narada, Pulau Nusa Barong, Pulau Kajang dan Pulau Kodok.

Disekitar lokasi Pantai Tanjung Papuma juga terdapat beberapa penginapan dengan harga yang cukup bervariasi. Fasilitas outbond dan gathering pun tersedia disini.

Keindahan panorama Pantai Tanjung Papuma akan terlihat lebih jelas bila kita mau sedikit bersusah payah menaiki puluhan anak tangga untuk mencapai Sitihinggil atau “tanah (yang) tinggi”. Selain itu, terdapat pula Goa Jepang. Disebut demikian karena memang bunker ini dibuat oleh para tentara Jepang sewaktu Perang Dunia II sebagai basis pertahanan mereka.

Satu lagi keunikan Tanjung Papuma adalah kita bisa melihat matahari terbit dan terbenam dari satu tempat yang sama. Sehingga tidaklah mengherankan jika tempati ini menjadi lokasi favorit para fotografer yang ingin berburu moment-moment tersebut. Selain gugusan karang-karang pipih disepanjang Pantai Malikan sebagai objek foto alternative yang juga tak kalah indahnya.

Pantai yang surut seringkali membuat beberapa ikan laut kecil terjebak dicerukan-cerukan karang disepanjang pantai. Binatang-binatang liar seperti Lutung, Tupai, Kijang, dan aneka macam Burung dibiarkan hidup alami disini. Dan tak jarang pula mereka menampakkan dirinya terutama saat senja menjelang. Di Pantai Tanjung Papuma. [AYU]