Day VI – April 26, 2011
00.01 – Menuju Pelabuhan Lembar, Lombok
01.25 – Dari pelabuhan Lembar, Lombok kapal berangkat menuju pelabuhan Padangbai, Bali.
Dikarenakan kapal sudah penuh, akhirnya saya dan rekan-rekan lain tidak mau menaiki kapal yang sudah ditunjuk dengan paksa oleh calo yang “membelikan” tiket sebelumnya. Dan karena saya memilih untuk pindah ke kapal sebelah yang masih kosong inilah yang menyebabkan pecahnya konflik dengan preman setempat. Saya dan teman-teman sempat menanyakan kepada petugas pelabuhan yang sedang jaga pagi itu perihal tiket yang telah terbeli tersebut, bisakah kiranya digunakan untuk naik ke kapal satunya lagi, dan ternyata masih bisa, karenanya tanpa ragu lagi, kami memilih kapal yang masih kosong tersebut walaupun keberangkatannya masih satu jam lagi.
Selain calo tiket, di dalam kapal juga banyak calo kasur, namun lebih berhati-hatilah bila berurusan dengan mereka, pastikan anda tidak dikenakan biaya “siluman” lagi dibelakangnya.
“Oh, ya mas, calo-calo disini memang sering konflik dengan kita petugas pelabuhan (ASDP), padahal sudah sering juga negosiasi dengan mereka, tapi sepertinya tidak berdampak apa-apa”, begitu kira-kira jawaban ABK tersebut perihal aksi calo dan premanisme ini. So, saran saya, hindarilah berurusan dengan calo atau preman di pelabuhan. Belilah tiket di loket resmi. Dan tunggulah kapal berikutnya, karena selain anda tidak terburu-buru, anda juga masih dapat berpikir jernih bila seandainya anda harus berurusan dengan preman dipelabuhan Lembar ini.
Kondisi ombak pagi ini lumayan besar, hempasannya terasa hingga dek atas tempat saya istirahat. Bila anda khawatir akan keselamatan anda selama pelayaran, duduk atau beristirahatlah dekat dengan lemari penyimpanan pelampung, hehehe.
05.05 – Sampai di pelabuhan Padangbai, Bali.
Kondisi pelabuhan Padangbai berkaitan dengan aksi percaloan dan premanisme lebih baik daripada pelabuhan Lembar. Mungkin karena pelabuhan Padangbai ini dekat dengan kantor polisi, yang terletak persis di samping kanan gerbang pelabuhan bila anda memasuki wilayah pelabuhan. Pagi ini aktifitas di pelabuhan Padangbai bisa dikatakan sepi, persis seperti saat saya hendak ke Lombok beberapa hari yang lalu.
05.50 – Menuju Denpasar dari pelabuhan Padangbai.
Menumpang bus AC, dengan biaya sewa 550.000 rupiah
07.00 – Sampai di Kuta.
Istirahat, sarapan, dan mencari hostel untuk beristirahat dan meletakkan barang-barang bawaan seperti keril dan sebagainya. Alternatif lain yang bisa anda lakukan adalah menghubungi teman yang tinggal di Bali dan rumahnya tidak terlalu jauh dari lokasi anda berada, karena ini berarti anda menghemat beberapa rupiah sisa perjalanan anda, dan hal ini juga yang saya dan sebagian teman lain lakukan pada saat itu :D.
10.30 – Sewa mobil untuk keliling Bali selama menunggu jam keberangkatan pesawat.
12.43 – Sampai di Nusa Dua Resort.
Nusa Dua Resort ini semacam private beach. Spirit dibangunnya resort ini adalah sebagai pemusatan pemukiman wisatawan, yang letaknya jauh dari pemukiman masyarakat Bali sehari-hari, sehingga dampak negatif yang muncul dari pengaruh budaya yang dibawa oleh para wisatawan dapat di minimalisir seoptimal mungkin.
14.33 – Sampai di Uluwatu.
Uluwatu ini terletak di ujung barat daya pulau Bali. Disini terdapat beberapa pura dan hutan kecil yang berfungsi sebagai penyangga kesucian pura. Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat dibawah tebingnya terdapat pantai Pecatu yang biasa digunakan sebagai arena olahraga surfing tingkat dunia.
Namun berhati-hatilah bila memasuki kawasan Uluwatu ini, jangan membawa kantong plastik kresek dan lepas kacamata anda, karena banyak monyet, dan mereka suka mencuri benda-benda tersebut. Untuk masuk ke area Uluwatu, tidaklah terlalu mahal, hanya dengan tiket masuk sebesar 3.000 rupiah, anda bisa menikmati keindahan Uluwatu sesuka hati.
15.43 – Selesai di Uluwatu, menuju Suluban untuk melihat aktivitas surfing
15.47 – Sampai di Suluban Surf Beach Uluwatu.
16.20 – Menuju toko Krishna untuk membeli oleh-oleh sekaligus kuliner
22.50 – Boarding di bandara Ngurah Rai. Air Asia
23.00 – Take off menuju Soeta, Jakarta.
00.30 – Landing di bandara SoeTa, Jakarta
2015
Rinjani
Aminn….
mas brohhhh, alhamdulillah gw baru balik dari Rinjani…Subhanallah keren 🙂 akhirnya sendirian aja pake guide referensi temen
thanks info2 nya ya….
wahhh… manteppppp…. salu-te sim2 ya. hahaha…
masbroh, jika ada info referensi travel agent (guide & porter) utk ke Rinjani, boleh bagi2 yakkk, tengss
Halo mbaksist,
wah, saya masih nunggu reply dari temen nih untuk contact person guide/porternya. nanti kalo udah dibales, tak kabari ya.
btw, ini ada pendakian gunung rinjani (massal) dari consina untuk tanggal 11-20 agustus 2013, siapa tau situ minat 😀
[copas aja link-nya ke address bar browser]
facebook.com/photo.php?fbid=4289138766766&set=gm.10153000242935142&type=1&relevant_count=1&ref=nf
Yg consina pass deh..ga PD kalo rombongan gitu, udah lama gak mendaki kawatir nanti jd menghambat yg laen ^_^
Beberapa travel udah gw hub. Mahall benerr kalo perginya sendiri, hikss
Makasih sebelumnya yak udah bantuin
ahaha…
padahal pendakian massal itu solusi biaya mahal lho.
sayang, gw masih blom tau kapan mau balik ke rinjani lagi. kalo ngepas, lo bisa gw ajak deh. :p
lagi ngimpi argopuro 2 mingguan gitu ini juga. tapi tau kapan realisasinya. hehe…
yorwelkom kambek sis.
jangan sungkan2. kalo mampu, sebisa mungkin gw bantu. ^_^v
Kayaknya pas deh waktunya ke Rinjani lagi 😛 apalagi jika dilakuken di bulan September ini, pas bangeds kan? ^_^
Argopuro setelah Rinjani itu lebih pas 😛
Btw, ada email ga? Gw mau foward itinerary dan biaya yg ditawarin sama travel agent, make sense engga..secara masbroh kan udah pernah kesana 🙂 thanksss
Maapkeun udh repotin, jgn bosen dulu sebelum gw beneran smp Rinjani 😛
ahaha…
iya tuh. pas.
pas duitnya lagi belom ada. :p
imel sih ada. mau berapa bungkus mbak? buat sendiri apa dijual lagi? #eaaa
sebentar gw pm deh ke gmail lo.
ahaha. siappp. tenang aja. gw bantu sebisa gw deh. 😀
mas bro, kalo ada info pendakian ke rinjani tahun ini, tolong diinfo yah…makasih sebelumnya
siap mbaksis, nanti kalo ada info, dikasih tau deh [kalo saya gak lupa tapi ya, heee]
saya doaken semoga gak lupa 😀 saya rencananya sendiri, berangkat dari Jakarta, gpp juga kalo ikut rombongan lain (kepedean :D)
amiiinn… hehe
wih, sendirian ke Gunung Rinjani? …kereeen! salut pokoknya deh.
untuk nambahin referensi, mungkin checklist perlengkapan pendakian ini bisa sedikit membantu kamu. 😀