Bukit Bangkirai

image copyright by their respective

Bukit Bangkirai

Sebenarnya Bukit Bangkirai adalah tempat yang paling ingin Saya lihat, maka sebelum Saya ke Samarinda Saya mengunjungi Bukit Bangkirai ini.

Bukit Bangkirai ini terletak di pertengahan antara Balikpapan dan samarinda, di Bukit bangkirai ini terdapat jembatan antar pohon atau yang disebut dengan canopy bridge.

Jembatan ini tidak hanya satu, tapi ada beberapa, yang menghubungkan 5 buah pohon Bangkirai. Untuk naik keatas jembatan antar pohon setinggi 30 meter ini, kami harus membayar 15.000 rupiah per-orang, sedangkan turis asing 30.000 rupiah.

Jembatan ini merupakan jembatan antar pohon pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan kedelapan didunia. Dibangun pada tahun 1958 oleh seorang insinyur berkebangsaan Amerika. Jembatan ini merupakan sumbangan dari Chevron.

image copyright by their respective

Canopy Bridge

Dari atas jembatan ini Saya bisa melihat pemandangan hamparan hutan tropis khas Kalimantan yang hijau dan teduh, pada pagi hari kita bisa melihat hamparan pepohonan yang menjulang tinggi tersebut diselimuti oleh kabut pagi.

Di Bukit Bangkirai juga banyak terdapat cottage untuk menginap dengan tarif sekitar 450.000 per-malamnya. Namun karena Saya ingin meneruskan perjalanan Saya ke Samarinda, maka Saya putuskan untuk tidak menginap disini __padahal sejatinya karena “senin-kamis-nya isi kantong yang telah mengibarkan bendera putih tanda menyerah.

Untuk mencapai bukit Bangkirai sendiri kita bisa menaiki bus dengan tujuan Samarinda bertarif 20.000 rupiah, kemudian turun di Samboja. Dari Samboja bisa di sambung dengan ojek yang tarifnya sangat tergantung dengan kepandaian kita menawar. Jadi, asahlah skill tawar-menawar mulai dari sekarang bila anda berniat berpelesiran ketempat ini, hehehe.

Hari sudah menjelang sore ketika Saya meninggalkan Bukit Bangkirai dan kemudian melanjutkan perjalan ke Samarinda. Di Samarinda Saya tidak mempunyai cukup waktu untuk berkeliling sehingga Saya hanya mampir dan melihat stadion Sempaja, stadion yang tengah dipersiapkan untuk menyambut PON XVII di Kalimantan Timur tahun 2008 selain stadion Palaran. Dari sini saya juga menyempatkan diri berkeliling kota Tenggarong, kemudian mampir ke small “Golden Gate”-nya Tenggarong, yang terlihat indah di kala malam.

Selesailah sudah perjalanan Saya di Kota Minyak dan sekitarnya, Sayangnya saat ini Air Asia telah menutup rute penerbangan ke Balikpapan, semoga nantinya rute tersebut dibuka kembali, sehingga Saya dan anda memiliki kesempatan plesiran dengan biaya relatif murah ke Kalimantan. [IKA]

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8